okezone.com
APA yang membuat penilaian seksi pada wanita? Penampilan fisik tentu jawabannya. Nah, jika Anda terobsesi untuk tampil cantik sekaligus menawan di hadapan pasangan, tanning adalah jawabannya.
Meskipun tanning dikaitkan dengan isu kanker kulit pada studi sebelumnya, namun tanning ampuh membuat wanita terlihat seksi, seperti diungkapkan sebuah penelitian baru yang dilansir Mid Day.
Para peneliti di Emory University menemukan bahwa dari foto yang dimiliki dokter ditemukan bahwa wanita yang melakukan tanning tersebut memiliki pengaruh pada penampilannya, seperti dinilai pada situs HotorNot.com, seperti dilaporkan ABC.News.
Mereka menggunakan situs tersebut untuk mengukur nilai popularitas apakah wanita akan berubah saat ditunjukkan dengan tampilan alami dan kemudian dengan warna kulit yang agak cokelat.
Dengan menggunakan Photoshop, 45 foto wanita berusia 21 sampai dengan 35 tahun diteliti secara mendalam. Foto-foto asli dan yang telah diolah kemudian diposting ke situs pada waktu yang berbeda.
Para peneliti menemukan bahwa versi lebih gelap dua kali lebih mungkin dinilai lebih menarik. Sementara itu, kampanye yang dilakukan oleh American Academy of Dermatology memperingatkan masyarakat tentang risiko kanker kulit yang dengan sukses dihasilkan dari sesi tanning tersebut.
”Orang-orang banyak berpikir bahwa ketika seseorang melakukan tanning, ia akan tampil jauh lebih menarik. Sementara realitanya, sangatlah sulit mendapatkan seseorang yang tidak melakukan sesuatu dan memandang persepsi positif tersebut. Hal itu berlaku dengan urusan merokok. Mereka yang sebenarnya masih berusia muda, justru tampak terlihat sebagai sosok yang tua karena berurusan dengan risiko ini,” kata deramatolog Dr Audrey Kunin.
Dr Audrey menambahkan, ketika paparan sinar matahari tidak membantu tubuh untuk menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan tubuh, suplemen dan sumber-sumber alami dari vitamin, seperti keju dan telur dapat menjadi sumber asupan terbaik bagi tubuh.
Jadi, ini tidak berarti bahwa secara medis melakukan tanning dapat menyehatkan seseorang, tambahnya.
Sejumlah penelitian telah mengaitkan kajian antara radiasi sinar UV dengan kanker kulit terutama melalui penggunaan tanning bed, di mana dapat mengontrol efek dari kecokelatan pada kulit meskipun sangatlah sulit, kata dermatologis.
”Semua pasien saya yang menderita melanoma umumnya berusia muda. Biasanya terjadi pada gadis yang baru memasuki usia 20-an di mana mereka sering berjemur tanpa menggunakan tanning bed,” kata Kunin.
Biasanya, orang-orang menghabiskan sekitar 20 menit di tanning bed dimana setara dengan berjemur di pantai selama satu hari tanpa menggunakan sunblock hingga akhirnya mereka terserang kanker kulit. Dan sangat sulit sekali untuk meyakinkan mereka terkait risiko tersebut,” tutupnya.